Tahun baru, biasanya disambut dengan antusiasme lebih. Perayaan akhir tahun, begadang semalam suntuk, pesta sehari semalam dan sebagainya. Tahun baru juga biasanya mendatangkan semangat baru. Target-target baru, rencana yang tahun sebelumnya belum kesampaian, sampai impian yang muluk-muluk biasanya mulai dicanangkan dengan penuh semangat ’45.
Wall Facebook dipenuhi dengan semangat tahun baru, FB Cover dipajang angka tahun baru segede gaban sambil di sisipi quote-quote penuh penyemangat.
Apakah Anda merasa familiar dengan hal seperti ini ? Jika iya Anda tidak sendiri, karena hampir semua orang pernah merasakannya (termasuk saya).
Sayangnya, antusiasme dan semangat baru ini biasanya hanya bertahan satu dua minggu atau, paling lama satu bulan. Kebanyakan dari kita terlalu antusias dengan resolusi yang kita buat dan lupa pada implementasinya (action) yang akan mendekatkan kita ke Goal yang telah kita buat tersebut.
Resolusi tanpa Action/Implementasi adalah salah satu hal yang konyol, pun begitu masih banyak yang terjebak di dalamnya.
Pernahkah Anda ingin mempunyai perut sixpack, namun ogah buat capek-capek sit-up atau lari pagi ?
Anda ingin tahun ini bisa menulis di blog lebih banyak, tapi waktu Anda tiap hari habis berjam-jam untuk ber-fesbuk ria.
Anda ingin mahir di SEO dan mempunyai website dengan trafik tinggi, tapi disuruh membaca artikel-artikel SEO dari marketer luarpun enggan.
Dunia ini dipenuhi para pemimpi, dan mereka yang berhasil dengan mimpinya adalah mereka yang berusaha mencapai mimpinya tersebut dengan perjuangan keras hari demi hari, bukan hanya mengharapkan keberuntungan atau berharap bintang jatuh dari langit.
Bagi Anda yang tidak ingin hanya menjadi pemimpi di siang bolong, berikut ini adalah tips-tips agar resolusi yang Anda buat untuk tahun depan bisa terealisasi menjadi kenyataan dan tidak hanya menjadi pajangan belaka.
Buat resolusi yang realistis dan achievable, jangan terlalu muluk pun jangan terlalu kecil
Resolusi yang terlalu muluk dan tidak achievable bisa membuat Anda merasa down setelah beberapa waktu dan akhirnya menyerah. Anda boleh saja bermimpi besar, tapi lakukan step by step.
Misal, Anda baru belajar cara mencari dan menanam backlink, tapi resolusi Anda tahun ini bisa posisi 1 di SERP dengan keyword utama (2 kata) dengan pencarian diatas 27k/month. Benar-benar misi yang sulit.
Resolusi yang terlalu kecil juga tidak bagus karena tidak akan membawa Anda kemana-mana. Fungsi resolusi adalah agar kita terpacu dan termotivasi untuk mencapai target yang lebih tinggi dan besar dari sebelumnya. Jika setelah 5 tahun lebih di IM target Anda masih tetap di $10/day, maka Anda sedang berjalan mundur.
Fokus pada sistem bukan pada goal/tujuan akhir
Kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang (termasuk saya dulu) ketika membuat resolusi adalah terlalu fokus pada Goal/hasil akhir dari resolusi tersebut, bukan pada sistem yang akan dipakai untuk meraih hasil tersebut.
Contoh perbedaan antara fokus pada Goal dan Sistem :
Goal : Website trafik 6k/day
Sistem : Update artikel 2x sehari, 10 backlink sehari, dan sebagainya
Goal : Earning $100/day
Sistem : Online 4 – 6 jam perhari, belajar (baca-baca ilmu marketing) 1 jam perhari, update web 1 jam perhari, dan sebagainya
Goal : Lebih Produktif dalam bekerja
Sistem : menggunakan mindmap, tidak terlalu aktif di sosmed, mengatur pola tidur, dan sebagainya
Fokus pada sistem lebih baik daripada fokus pada goal, karena dengan fokus ke sistem Anda bisa lebih produktif dari hari ke hari. Anda juga mempunyai target harian yang harus Anda penuhi, dan dari pengalaman saya ada semacam perasaan lega ketika target harian tersebut terpenuhi, meski belum sampai ke target besar yang saya impikan. Karena dengan mencapai target harian setiap harinya, maka posisi saya makin dekat dengan target besar (tahunan) saya.
Jika Anda hanya fokus pada Goal, maka kemungkinan besar Anda akan gagal karena Anda hanya akan mereka-reka dan tidak mempunyai arah yang pasti apa yang akan Anda kerjakan setiap harinya untuk meraih target tersebut.
Breakdown Resolusi tahunan menjadi bulanan/mingguan/harian agar lebih achievable dan tertarget
Dengan merubah setting goal tahunan Anda menjadi bulanan/mingguan/harian, target Anda akan lebih mudah dijangkau dan di implementasikan.
Misal Anda mempunyai target web 6k/day dalam waktu satu tahun. Agar lebih mudah, Anda bisa membuat target 500uv/day dalam waktu satu bulan. Kemudian 1k/day dibulan berikutnya, dan seterusnya. Dengan membuat target bulanan, action yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut juga lebih mudah untuk diaplikasikan. Misal, untuk mencapai target 500uv/day dalam sebulan kira-kira berapa konten yang dibutuhkan, berapa banyak backlink yang harus dicari, dan sebagainya. Dan dari situ Anda bisa breakdown lagi ke target harian, misal dalam sehari harus posting 2 artikel, mencari 10 backlink, dan sebagainya.
Semakin detail Anda ke sistem yang akan Anda kerjakan setiap hari makin baik.
Dedikasikan waktu untuk Goal, buang jauh-jauh hal-hal yang mengganggu konsentrasi (fb, game, email, dsb)
Untuk mencapai target diperlukan dedikasi lebih. Jika Anda ingin mendapat hasil yang diatas rata-rata, diperlukan sebuah pengorbanan. Buang jauh-jauh hal-hal yang bisa menjadi gangguan dan tidak terlalu bermanfaat. Social media (FB, Twitter, BBM, dsb) dan Game adalah yang sering menjadi gangguan terbesar. Jika Anda tidak bisa menghilangkan aktivitas ini, setidaknya Anda bisa menguranginya sedikit demi sedikit.
Penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu aktif di sosmed banyak berdampak negatif bagi kesehatan pikiran, seperti stress, cemas, iri hati dan menjadi kurang bahagia. Penyebab utamanya, karena kita cenderung membandingkan hidup kita dengan orang lain. Tahu sendiri kan kalau foto personal yang diupload di facebook kebanyakan hanya hal-hal yang menyenangkan, seperti foto liburan, kendaraan baru, earning adsense yang berdigit-digit dan sebagainya.
Topik yang diperbincangkan di sosmed pun mayoritas yang sering memicu debat kusir berkepanjangan seperti politik dan agama. Bagi saya itu bullshit, hidup terlalu berharga untuk mengurusi hal seperti itu. Jika pun dengan dalih ingin memperbaiki kehidupan bangsa, ada cara yang lebih elegan dan humble seperti menyantuni anak yatim dan orang tidak mampu, aktif di kegiatan sosial kampung, atau sharing ilmu-ilmu yang bermanfaat. Bukan dengan cara yang malah rentan memicu perpecahan. Dan c’mon.. status-status kritis Anda tidak akan bisa merubah nilai tukar rupiah menjadi 5 ribu per dollar.
Belakangan saya lebih memilih bermain game FIFA15 daripada membuka FB. Setidaknya di FIFA15, tidak ada orang yang bisa saya sakiti. Di FIFA15 hanya ada pemain-pemain sepakbola nomor wahid, tidak ada politician and ustadz wannabe.
Buat waktu prioritas, check thread forum, message fb, email newsletter setelah job utama selesai
Buatlah jadwal prioritas. Mana yang penting dan urgent yang harus didahulukan, dan mana yang masih bisa di pending. Misal Anda sedang mengerjakan proyek blog baru, maka jadwal yang penting adalah mengecek website onpage, kualitas konten, settingan plugin, dsb. Saya sendiri biasanya mengerjakan aktivitas berikut ini dibagian paling akhir (karena menurut saya tidak urgent dan bisa dipending):
– Membalas email/fb message
– Membalas thread Forum
– Cek email newsletter
– Cek email di bagian Social dan Promotions (Gmail). Yang langsung saya buka dan baca biasanya di bagian inbox saja.
Yang jelas, saya usahakan untuk mengerjakan aktivitas sekunder ini setelah tugas utama saya selesai.
Organize pekerjaan menggunakan software GTD (Getting Things Done) yang banyak tersedia di internet (pilih salah satu)
Ini termasuk salah satu kegiatan yang masih baru di Indonesia, dan saya lihat teman-teman IM belum banyak yang menggunakannya.
Sekarang ini banyak software dan aplikasi online yang bisa memanage tugas-tugas harian kita agar lebih mudah tertata dan terjadwal. Software GTD (Getting Things Done) di luaran sana sudah populer dan banyak dipakai oleh para internet marketer sukses. Mulai dari Wunderlist, OmniFocus, Todoist, Thinking Rock hingga Nirvana.
Anda bisa mencoba berbagai aplikasi tersebut dan memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan. Jangan menggunakan semuanya karena malah akan membuat jadwal tugas Anda menjadi ruwet dan tidak terorganisir karena berceceran dimana-mana.
Asyiknya lagi, aplikasi-aplikasi ini biasanya juga tersedia dalam versi mobile sehingga kita bisa mensinkronisasi jadwal di PC dan di mobile.
Saya sendiri sekarang ini hanya menggunakan Nirvana (PC dan mobile), setelah sebelumnya sempat mencoba Wunderlist. Kelebihan nirvana menurut saya adalah desainnya yang simple dan interface yang mudah dipahami. Meskipun dibanding aplikasi lain mungkin desainnya terlihat ugly. Anda tidak harus mengikuti pilihan saya karena ini hanya masalah selera. Yang terpenting Anda bisa mendapatkan hasil maksimal dari aplikasi GTD yang Anda pilih.
Sering-sering trial error, dibutuhkan ujicoba berkali-kali sebelum Anda menemukan formula yang tepat
Ini berlaku untuk hampir semua bidang. Keberhasilan dalam satu kali tembakan adalah keberuntungan, dan untuk sukses tentunya kita tidak boleh hanya bergantung pada keberuntungan. Kerja keras dan kerja cerdas adalah kuncinya.
Dan juga jangan hanya menjadi peminta-minta, todong ilmu sana-sini tapi enggan untuk belajar sendiri (membaca).
Maksimalkan potensi, gunakan outsource
Maksimalkan potensi yang Anda miliki, untuk hal-hal yang kurang Anda kuasai Anda bisa outsource ke ahlinya. Jangan terbawa superhero syndrome dengan menangani semuanya sendiri, karena selain tidak efektif juga akan membuat waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai target Anda semakin lama.
Jika Anda sudah fokus pada sistem dan mengikuti tips-tips saya diatas, maka tetap konsisten dan bersabarlah, kesuksesan hanya masalah waktu.
3 Kunci kesuksesan yang saya pegang sampai saat ini adalah Fokus, Konsisten dan Bersabar. Dan kegagalan kebanyakan orang disekitar saya yang saya lihat selama ini adalah kehilangan salah satu dari 3 faktor penting tersebut.
Saya sendiri baru sadar akan pentingnya 3 faktor ini setelah sekian tahun jungkir balik gonta ganti model bisnis onlen tapi tidak ada satupun yang benar-benar berhasil. Hingga puncaknya pada akhir tahun 2013 kemaren saya memutuskan untuk fokus pada satu bidang sampai berhasil, dan dari situlah satu demi satu resolusi saya bisa tercapai hingga akhirnya target tahun 2014 ini bisa saya selesaikan di bulan Agustus kemaren. Dan resolusi untuk tahun 2015 sudah saya buat di bulan itu juga.
Jadi, bagaimana dengan Anda ? Apakah Anda siap menyongsong tahun baru dengan semangat dan resolusi baru ?? Apakah Anda siap untuk Fokus, Konsisten dan Bersabar ?? Dan Apakah Anda siap membangun sistem yang powerful untuk mendukung tercapainya Goal Anda ??
Ridha
Yang penting go action go go go…
Facebook memang benar-benar menghabiskan waktu, saya sendiri sudah mengurangi jatah buka facebook.
admin
setubuh gan.. perbanyak jatah actionnya
Putra Eka
Banyak hal penting yang bisa diambil dari artikel ini
1. Facebook membuat tidak produktif, benar sekali!! Facebook menjadi biang keladi kerjaan ga selesai-selesai. Sampai saat ini saya masih candu buka facebook walaupun akhir-akhir ini mengurangi porsinya karena target resolusi 2014 tidak tercapai :(
2. Fokus pada satu bisnis, ini benar banget mas. Kebetulan saya hobi mencari-cari cara baru dapat duit di internet. Walaupun gawean lama tetap dijalankan, hasilnya ya gini-gini aja. Rugi rasanya, waktu habis tapi penghasilan masih begitu-begitu saja.
3. Outsourcing itu penting, waktu awal-awal merintis bisnis internet tahun 2008 saya merasa semua harus serba bisa. Hasilnya? ya emang bisa, tapi biasa-biasa aja ga spesial.
Dengan menggunakan waktu orang lain, saya bisa fokus untuk mengerjakan hal yang benar-benar menjadi passion saya.
4. Menggunakan software GTD, sebenarnya saya ga tau gimana GTD tapi saya membaca ZTD (Zen to Done) dari Leo Babauta. Akhirnya ketemulah dengan software andalan saya yang tiap hari saya buka :
Wunderlist untuk to do list
Xmind untuk mind map dan merealisasikan ide menjadi hal yang lebih mudah dicapai.
Evernote untuk mencatat ide yang kadang-kadang muncul ga tau dimana tempat dan waktunya
Money Manager Ex untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran.
Alhamdulillah sekarang sudah lumayan terorganisir, walaupun masih banyak kekurangan disana-sini.
admin
makasih banyak untuk tambahannya mas, bisa untuk satu artikel ini komennya :D
Endång Ermanto
Aku setuju dengan fikiran kang Rohad
Berikan fokus lebih pada sistem, namun tetap jangan lupakan goals utama.
Kalau dalam ajaran islam, ada amalan bagus untuk kita bisa fokus ke sistem, yakni:
Dzikir malam sebelum tidur.
selain bisa buat evaluasi diri, fadillah lain dari amalan ini bisa bikin tubuh kita FIt lagi, terlepas dari seberat apa kerjaan kita sebelumnya. (y)
Nice post kang.
admin
Sipp….makasih tambahannya kang :)
Selebriti
Sering buka sosmed malah membuat produktifitas keganggu tp ada manfaatnya jg tp gk tau sebanding atau enggak dengan keruginnya..
Anton
Bang kok nggak pernah nulis lagi? Kenapa?
Rohadi Right
Belakangan sibuk dengan urusan offline (terutama keluarga) mas… semoga tahun depan bisa aktif nulis lagi di blog ini :)